Ternyata, dibalik tercurahnya rezeki setiap manusia . . .

Dikisahkan ada seorang pemuda yang datang dari desa merantau kekota sedang kelaparan, panas terik itu membuatnya mampir di salah satu warung makan. Ia bergegas memesan makanan dan minuman untuk ia santap. Makanan pun disajikan, namun ada satu yang mengganjal bagi pemuda ini, tidak ada kobokan. Ia pun bergegas tanya ke pelayan, "mbak, mana ini kobokannya?". Mbak pelayan pun menyuruhnya untuk pergi ke wastafle, mencuci tangan dari kran, mbaknya bilang "Cuci tangan disana mas, di kran itu, di deket dinding itu".



Sang pemuda pun cuci tangan sambil terkagum kagum, karena baru pertama kali melihat kran, bagaimana bisa alat itu bisa menghasilkan air, memancarkan air hanya dengan di putar? pemuda tersebut pun tanya ke pelayan, "ini alatnya namanya apa ya mbak? bagus banget, kok bisa ngeluarin air? belinya dimana mbak?". Mbaknya pun jawab "belinya di toko besi di depan sana pak". Pemuda tersebut bergegas menyantap hidangannya, dan menyeleseikan makan siangnya, setelah membayar, dia buru buru pergi ke toko besi yang disebutkan oleh mbak mbak pelayannya.

Sang pemuda tersebut bertanya"Mas, ada alat yang bisa ngeluarin air? kayak di warung makan sebelah itu?". Mas mas di toko besi pun paham, bahwa kranlah yang di inginkan oleh si pemuda, diarahkannya kepada tumpukan kran, "ini krannya, silahkan dipilih". Pemuda tersebut memilih kran kran terbaik menurut pengamatannya, dia membeli sejumlah 15 butir kran, dan disisakannya ongkos untuk pulang ke desanya, dia tak sabar ingin menunjukkan hasil petualangannya ke kota kepada orang orang di desa, dia ingin dianggap pahlawan karena bisa membantu warga desa agar tidak lagi jauh jauh mencari air, cukup dengan kran saja air bisa ada di tempat, begitu pikirnya.

Sesampai di desa, dia membuat pengumuman, bahwa dia akan menunjukkan keajaiban kepada warga desa, bahwa yang hadir ba'da subuh untuk melihat keajaiban krannya, mereka akan diberikan air yang tak terhingga.

Sore itu setelah pulang, pemuda itu menancapkan 15 kran tersebut di batu (tebing) besar, yang ada di belakang rumahnya, dia lakukan hal tersebut sampai malam, tanpa mencoba menyalakan (memutar) satu kran pun, berharap itu menjadi surprise baginya dan bagi warga desa.

Malam pun berlalu, si pemuda tersebut tak bisa tidur membayangkan bahwa esok pagi, kran tersebut bisa mengeluarkan banyak sekali air dengan derasnya. Subuh pun tiba, setelah berjama'ah warga diajak untuk pergi ke belakang rumah si pemuda.

Apa yang terjadi? sang pemuda pun berkata "inilah yang saya daparkan dari kota, alat yang bisa memunculkan air, jadi kita tak perlu lagi jauh jauh pergi mencari air, cukup pakai alat ini saja, kita akan dapat air yang banyak". Sang pemuda pun memutar krannya satu per satu. Apa yang terjadi? sang pemuda kaget, kenapa airnya tidak bisa muncul? padahal sudah dipasang seperti di warung makan.

Sang warga merasa dibohongi, pemuda tersebut hampir saja dihajar karena warga yang mengamuk. sigap saja pak RT menyelamatkannya, dan memberinya uang untuk ke kota lagi, Menanyakan kenapa kran kran tersebut rusak kepada tokonya.

Sesampai di kota, dia mengunjungi warung makan dulu, karena penasaran kenapa kok kran yang dia beli tidak bekerja?, dia tanya mbak pelayannya "mbak, saya kemarin beli kran, kok nggak bisa nyala kayak diwarung ini!" (dengan nada yang agak kasar). Mbak pelayan berusaha menenangkan, "mas, coba mas tanyakan ke toko besinya, mungkin bapak bapak itu lebih ngerti ketimbang saya"

Pergilah ia ke toko besi untuk kedua kalinya. sesampai disana, dia mengamuk, membanting krannya dan bilang "apa apaan pak! ini kran nggak bisa berfungsi! nggak bisa menghasilkan air! bapak bohongi saya ya!". Bapak penjual kran tersebut mengajaknya mencoba krannya satu persatu, diajaklah pemuda tersebut ke sebuah taman.

Dan dicobanya satu persatu kran air oleh penjual kran, dan disuruhnya pemuda tersebut memutar krannya. Sang pemuda tambah bingung, kenapa bisa seperti itu, kenapa ketika dia mencobanya dia tidak bisa membuatnya memancarkan air. Pemuda pun tanya "Pak, kok bisa keluar airnya?", bapak tersebut mengorek tembok di taman tersebut, dan terlihatlah ada pipa disana.

Pak penjual kran tersebut, menjelaskan bahwa ada sesuatu yang tersembunyi yang harus di install / dipasang dulu, yaitu kran, dan dihubungkannya kran ke tandon besar di atas bangunan toko besi tersebut. "itu mas rahasianya", kata pak penjual kran. "jadi disana ada tandon berisi air yang banyak, kemudian dialirkan melalui pipa ini, dan ditutuplah dengan kran yang mas beli", lanjutnya.

#LessonYouGet

Rezeki dalam cerita tersebut ibarat "AIR", dan setiap usaha dan pekerjaan adalah seperti "MEMASANG & MEMUTAR KRAN", tanpa usaha memang tidak ada air. Namun tanpa sesuatu yang tersembunyi yaitu do'a atau pipa yang tersambung kepada Allah (Sang Pemilik Rezeki), di dalam cerita ini adalah Tandon air, maka tidak akan ada air, dan kita tidak akan dapat rezeki.

Sekeras apapun usaha, kalau tidak ada do'anya? atau berdo'a bukan kepada Allah, apa yang akan terjadi? tentu saja Rezekinya palsu, alias tipu tipu hehe.

Dan semakin manusia rendah dan merendahkan diri di hadapan Allah, maka rezekinya akan semakin deras. 

Monggo di share :)